Sabtu, 08 April 2023

Antara Binatang dan Makhluk yang bernama “Manusia”

Binatang sebagaimana yang kita ketahui adalah makhluk yang memiliki naluri untuk hidup dan mempertahankan diri. Hidup disini maksudnya adalah untuk memenuhi segala kebutuhan perutnya yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Sedangkan mempertahankan diri digunakan untuk menghindari atau berupaya untuk menjaga diri dari serangan pemangsa. Selain itu binatang juga memiliki naluri untuk berkembang biak dan mempertahankan populasi kelompoknya. Walaupun binatang termasuk makhluk yang juga memiliki akal namun fungsi akal bagi hewan adalah untuk memenuhi berbagai bentuk kebutuhan sebagaimana yang diungkapkan diatas. Sebagai contoh bunglon mempertahankan diri dengan mengubah warna kulit sesuai dimana ia berada. Selain itu ada pula cara unik cerpelai yang melakukan tarian hipnotis untuk memperdaya mangsanya. Dan kebiasaan belalang sembah akan memakan kepala pejantannya setelah berkembang biak. Namun itulah berbagai bentuk fitrah binatang yang tidak dibekali akal seperti halnya manusia.

Berbeda halnya dengan manusia. Dalam banyak hal manusia dengan akalnya memiliki beragam kelebihan dibanding dengan makhluk lain seperti halnya binatang. Manusia secara alami dapat berfikir secara mendalam terhadap berbagai objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Oleh sebab itu, manusia dalam konsep islam dianggap sebagai kholifah di bumi. Yang artinya dengan bekal akal itulah manusia dapat membangun berbagai bentuk peradaban. Terlebih dengan kewajiban dasar manusia untuk belajar akan memunculkan berbagai bentuk perkembangan zaman hingga teknologi sebagaimana yang dapat kita rasakan saat ini. Selain dikenal dengan kecerdasan akalnya, manusia juga termasuk makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau zoon politicon. Artinya manusia dikodratkan untuk hidup membentuk suatu komunitas dan berinteraksi satu sama lain.

Walaupun banyaknya kelebihan yang dimiliki manusia, manusia mempunyai sisi gelapnya tersendiri. Manusia mempunyai berbagai sifat yang dapat berpotensi untuk merusak keberlangsungan hidup manusia lainnya atau terhadap makhluk lainnya. Sifat-sifat itu diantaranya seperti: serakah, korup, iri, dengki, pendendam, pembangkang, ambisius, sombong dan lain sebagainya. Salah satu kalimat terkenal dalam bahasa latin yang berbunyi,  “Homo homini lupus est” atau diterjemahkan dalam bahasa indonesia mengandung arti: manusia adalah serigala bagi manusia yang lain. Ungkapan ini mencoba menggambarkan salah satu sifat manusia yang terkadang kejam bagaikan serigala. Karena manusia seringkali kehilangan peri kemanusiaannya sendiri sehingga muncul berbagai bentuk peristiwa hukum yang memandang perlunya penjatuhan sanksi yang adil agar timbul efek jera dan peringatan bagi manusia yang lain. Adapula berbagai bentuk peristiwa yang menggambarkan kekejaman manusia diantaranya seperti: pembunuhan, pemutilasian, pembuangan bayi, penipuan dan lain sebagainya.

Keberadaan agama dan hukum menjadi benteng bagi kehidupan manusia yang dibekali akal tersebut. Agar tercipta kesejahteraan dan keamanan masyarakat dalam berinteraksi pada sesamanya. Sehingga tidak memunculkan berbagai bentuk kerugian baik secara materil maupun non materil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Hukum

Konsultasi adalah sebuah dialog di dalamnya ada aktivitas berbagi dan bertukar informasi dalam rangka untuk memastikan pihak yang berkons...